Nama : Eka Oktowani
NPM :
52413813
Kelas :
3IA22
Mata Kuliah : Desain Pemodelan Grafik
Nama Dosen : Syefani Rahma Deski
1. Pengertian Desain Pemodelan Grafik
Desain
- Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia (2008: 346), desain adalah gagasan awal, rancangan,
perencanaan pola susunan, kerangka bentuk suatu bangunan,
motif bangunan, pola bangunan, corak bangunan. Sedangkan Desain merupakan kata yang diambil dari bahasa inggris
yaitu desain yang berarti rencana, jika dijabarkan arti kata desain adalah
ilmu yang berhubungan dengan suatu perencanaan atau suatu perancangan,
biasanya berbentuk suatu gambar (dwimatra) dan nantinya dapat diwujudkan
dalam bentuk yang sebenarnya (trimatra) atau hanya sebagai aturan yang
tertulis saja.
Pemodelan
- Pemodelan
adalah pola/contoh dari sesuatu yang akan dibuat atau dirancang. Pemodelan
adalah tahap dimana akan dibentuknya suatu obyek. Proses pemodelan ini
memerlukan perancangan dengan beberapa langkah saat pembuatannya. Membentuk suatu benda-benda atau obyek. Membuat dan
mendesain obyek tersebut sehingga terlihat seperti hidup. Sesuai dengan
obyek dan basisnya, proses ini secara keseluruhan dikerjakan di komputer.
Melalui konsep dan proses desain, keseluruhan obyek bisa diperlihatkan
secara 3 dimensi, sehingga banyak yang menyebut hasil ini sebagai
pemodelan 3 dimensi (3D modelling).
Grafik
- Grafik
didefinisikan sebagai pengungkaapn dan perwujudan dalam bentuk
huruf,simbol dan gambar dengan menggunakan proses pencetakan. Grafik juga
didefinisikan sebagai suatu manipulasi model dan citra. Contohnya adalah: foto, gambar/drawing, Line Art,
grafik, diagram, tipografi, angka, simbol, desain geometris, peta, gambar
teknik, dan lain-lain. Seringkali dalam bentuk kombinasi teks, ilustrasi,
dan warna.
2. Pengertian Desain Grafis
Dari ketiga definisi di atas dapat
disimpulkan bahwa Desain
Pemodelan Grafik adalah proses penciptaan suatu obyek baru dengan
menggunakan software dan melalui beberapa tahapan yaitu membuat, menyimpan dan
manipulasi model dan citra.
Desain grafis adalah suatu bentuk komunikasi
visual yang menggunakan gambar untuk menyampaikan informasi atau pesan
seefektif mungkin. Dalam desain grafis, teks juga dianggap gambar karena
merupakan hasil abstraksi simbol-simbol yang bisa dibunyikan. Desain grafis
diterapkan dalam desain komunikasi dan fine art. Seperti jenis desain lainnya,
desain grafis dapat merujuk kepada proses pembuatan, metoda merancang, produk
yang dihasilkan (rancangan), atau pun disiplin ilmu yang digunakan (desain).
Seni desain grafis mencakup kemampuan kognitif dan keterampilan visual,
termasuk di dalamnya tipografi, ilustrasi, fotografi, pengolahan gambar, dan
tata letak.
3. Prinsip dan Unsur Desain Grafis
Prinsip
Desain Grafis
Desain grafis juga
memiliki prinsip seperti halnya manusia, seseorang dikenal karena prinsipnya,
prinsip utama harus ditampilkan dalam sebuah desain grafis sehingga karya
tersebut komunikatif, sedangkan unsur yang lainnya ditampilkan sekedar dan
tidak mengalahkan unsur utama. Semuanya itu tergantung selera desainer grafis,
klien dan khalayak yang menjadi sasaran pesan.
1. Kesederhanaan
Hal ini sangat logis
demi kepentingan kemudahan pembaca memahami isi pesan yang disampaikan. Dalam
penggunaan huruf sebuah berita misalnya. Huruf judul (headline), subjudul dan
tubuh berita (body text) sebaiknya jangan menggunakan jenis font yang
ornamental dan njilimet, seperti huruf blackletter yang sulit dibaca. Desainer
grafis lazim juga menyebut prinsip ini sebagai KISS (Keep It Simple Stupid).
Prinsip ini bisa diterapkan dengan penggunaan elemen ruang kosong (white space)
dan tidak menggunakan terlalu banyak unsur-unsur aksesoris. Seperlunya saja.
2. Keseimbangan
Keseimbangan adalah
keadaan atau kesamaan antara kekuatan yang saling berhadapan dan menimbulkan
adanya kesan seimbang secara visual. Prinsip keseimbangan ada dua, yaitu:
keseimbangan formal (simetris) dan keseimbangan informal.
Keseimbangan formal
memberikan kesan sempurna, resmi, kokoh, yakin dan bergengsi. Keseimbangan formal
juga menyinggung mengenai konsistensi dalam penggunaan berbagai elemen desain.
Semisal wana logo. Dalam desain kartu nama desain dibuat dengan full color
(F/C). Tetapi dengan pertimbangan agar desain lebih variatif dan tidak
membosankan, maka pada media desain yang berbeda Anda membuat logo tersebut
dengan warna duotone. Nah, pada kondisi ini, gagasan variasi desain sebaiknya
tidak diperlukan. Apa jadinya kalau logo tersebut adalah logo sebuah produk
barang. Konsistensi juga sangat diperlukan sebagai kesan identitas yang melekat
pada sebuah merek produk. Kita tidak mau konsumen sampai lupa pada produk yang
dijual. Sedangkan keseimbangan informal bermanfaat menghasilkan kesan visual
yang dinamis, bebas, lepas, pop, meninggalkan sikap kaku, dan posmodernis.
Untuk menciptakan
keseimbangan:
- Ulangi bentuk tertentu secara berkala,
baik secara vertikal maupun horizontal.
- Pusat elemen pada halaman.
- Menempatkan beberapa visuals kecil di
satu daerah untuk menyeimbangkan satu blok besar gambar atau teks.
- Gunakan satu atau dua bentuk aneh dan
membuat bentuk biasa.
- Keringanan teks potong-berat dengan
terang, berwarna-warni visual.
- Meninggalkan banyak spasi besar sekitar
blok teks atau foto gelap.
- Offset besar, gelap foto atau ilustrasi
dengan beberapa lembar teks kecil, masing - masing dikelilingi oleh
banyak spasi.
3. Kesatuan
Kesatuan adalah
kohesi, konsistensi, ketunggalan atau keutuhan, yang merupakan isi pokok dari
komposisi. Contohnya adalah ilustrasi, garis dan teks diberi raster sehingga
memberikan kesan kesatuan terhadap pesan yang dimaksud.
Untuk membuat
persatuan:
- Gunakan hanya satu atau dua
typestyles dan berbeda ukuran atau berat untuk kontras seluruh
publikasi, presentasi, atau situs web.
- Konsisten dengan jenis font, ukuran, dan
gaya untuk judul, subheads, keterangan, headers, footers, dll di seluruh
publikasi, presentasi, atau situs web.
- Menggunakan palet warna yang sama di
seluruh.
- Mengulang warna, bentuk, atau tekstur
yang berbeda di seluruh wilayah.
- Pilih visuals yang berbagi serupa warna,
tema, atau bentuk.
- Memperderetkan foto dan teks yang sama
dengan grid baris.
4. Penekanan
(aksentuasi)
Penekanan dimaksudkan
untuk menarik perhatian pembaca, sehingga ia mau melihat dan membaca bagian desain
yang dimaksud. Kalau dalam konteks desain surat kabar ini bisa dilakukan dengan
memberikan kotak raster atas sebuah berita. Hal ini akan mengesankan pentingnya
berita itu untuk dibaca oleh pembaca. Atau juga membesarkan ukuran huruf pada
judul berita, sehingga terlihat jauh berbeda dengan berita lainnya. Penekanan
juga dilakukan melalui perulangan ukuran, serta kontras antara tekstur, nada
warna, garis, ruang, bentuk atau motif.
Untuk membuat
penekanan:
- Gunakan rangkaian merata spaced, persegi
di samping foto yang digariskan foto dengan bentuk yang tidak biasa.
- Letakkan bagian yang penting dari teks
pada sudut melengkung atau sekaligus menjaga semua jenis yang lainnya di
kolom lurus.
- Gunakan huruf tebal, hitam untuk judul dan
jenis subheads ringan teks dan banyak lainnya untuk semua teks.
- Tempat yang besar di sebelah gambar kecil
sedikit teks.
- Reverse (gunakan jenis putih) yang utama
dari sebuah kotak hitam atau berwarna.
- Gunakan warna yang tidak biasa atau jenis
font yang paling penting untuk informasi.
- Letakkan daftar yang ingin Anda sorot di
sidebar dalam kotak berbayang.
5. Irama
(repetisi)
Irama merupakan
pengulangan unsur-unsur pendukung karya seni. Irama merupakan selisih antara
dua wujud yang terletak pada ruang, serupa dengan interval waktu antara dua
nada musik beruntun yang sama. Desain grafis mementingkan interval ruang atau
kekosongan atau jarak antar obyek. Misalnya jarak antarkolom. Jarak antar teks
dengan tepi kertas, jarak antar 10 foto di dalam satu halaman dan lain
sebagainya.
Untuk membuat rhythm:
- Ulangi sejumlah elemen berbentuk mirip,
bahkan dengan spasi putih di antara masing-masing, untuk menciptakan
sebuah ritme biasa.
- Ulangi rangkaian semakin besar elemen
yang lebih besar dengan spasi putih di antara setiap ritme yang progresif.
- Alternatif gelap, huruf tebal dan ringan,
tipis jenis.
- Alternatif gelap halaman (dengan banyak
jenis grafik atau gelap) dengan cahaya halaman (dengan jenis lebih sedikit
dan berwarna muda grafis).
- Mengulang bentuk yang sama di berbagai
bidang sebuah layout.
- Ulangi elemen yang sama pada posisi yang
sama pada setiap halaman yang dicetak penerbitan seperti newsletter.
6. Proporsi
(Proportion)
Proporsi termasuk
prinsip dasar tata rupa untuk memperoleh keserasian. Untuk memperoleh
keserasian dalam sebuah karya diperlukan perbandingan – perbandingan yang
tepat. Pada dasarnya proporsi adalah perbandingan matematis dalam sebuah
bidang. Proporsi Agung (The Golden Mean) adalah proporsi yang paling populer
dan dipakai hingga saat ini dalam karya seni rupa hingga karya arsitektur.
Proporsi ini menggunakan deret bilangan Fibonacci yang mempunyai perbandingan
1:1,618, sering juga dipakai 8 : 13. Konon proporsi ini adalah perbandingan
yang ditemukan di benda-benda alam termasuk struktur ukuran tubuh manusia
sehingga dianggap proporsi yang diturunkan oleh Tuhan sendiri. Dalam bidang
desain proporsi ini dapat kita lihat dalam perbandingan ukuran kertas dan
layout halaman.
Agar desain yang kita
hasilkan menarik mata ada beberapa unsur yang harus dipelajari yaitu unsur
dalam desain grafis. Semua unsur tersebut tidak harus dimasukkan sekaligus
dalam sebuah karya desain karena ada sebagian desain yang menuntut salah satu
dari unsur tersebut harus diprioritaskan jadi ada penekanan-penekanan dalam
setiap unsur.
1. Garis (Line)
Sebuah garis adalah
unsur desain yang menghubungkan antara satu titik poin dengan titik poin yang
lain sehingga bisa berbentuk gambar garis lengkung (curve) atau lurus
(straight). Garis adalah unsur dasar untuk membangun bentuk atau konstruksi
desain. Di dalam duni a komunikasi visual seringkali kita menggunakan dotted
line, solid line, dan garis putus-putus.
2. Bentuk (Shape)
Bentuk adalah segala hal
yang memiliki diameter tinggi dan lebar. Bentuk dasar yang dikenal orang adalah
kotak (rectangle), lingkaran (circle), dan segitiga (triangle).
3. Tekstur (Texture)
Tekstur adalah
tampilan permukaan (corak) dari suatu benda yang dapat dinilai dengan cara
dilihat atau diraba. Yang pada prakteknya, tekstur sering dikategorikan sebagai
corak dari suatu permukaan benda, misalnya permukaan karpet, baju, kulit kayu,
cat dinding, cat canvas, dan lain sebagainya.
4. Ruang (Space)
Ruang merupakan jarak
antara suatu bentuk dengan bentuk lainnya, pada praktek desain dapat dijadikan
unsur untuk memberi efek estetika desain dan dinamika desain grafis. Dalam
bentuk fisiknya pengidentifikasian ruang digolongkan menjadi dua unsur, yaitu
obyek (figure) dan latar belakang (background).
5. Ukuran (Size)
Ukuran adalah unsur
lain dalam desain yang mendefinisikan besar kecilnya suatu obyek. Dengan
menggunakan unsur ini Anda dapat menciptakan kontras dan penekanan (emphasis)
pada obyek desain anda sehingga orang akan tahu mana yang akan dilihat atau
dibaca terlebih dahulu.
6. Warna (Color)
Warna merupakan unsur
penting dalam obyek desain. Karena dengan warna orang bisa menampilkan
identitas, menyampaikan pesan atau membedakan sifat dari bentuk-bentuk bentuk
visual secara jelas.
Desain
Grafis pada sebuah Kesenian
Prinsip dalam bidang
kesenian sendiri yaitu desain memiiliki ruang kosong agar tampilan dari seni
tersebut tidak terlalu terlihat padat sehingga dapat memiliki nilai keindahan yang
enak untuk di nikmati serat memiliki kesederhanaan namun tidak mengurangi nilai
keindahan di dalamnya.Unsur dalam bidang kesenian memiliki warna yang sesuai
agar indah di lihat terutama. Unsur dari bentuk, apabila terlihat abstrak pun
masih bisa terlihat nilai dari kesenian tersebut. Memiliki tekstur yang sesuai
dengan kesenian yang dibuat.
Desain
Grafis pada sebuah Arsitektur
Dalam bidang
arsitektur, dsain grafis ini memiliki prinsip Emphasis atau disebut juga
pusat perhatian, merupakan pengembangan dominasi yang bertujuan untuk
menonjolkan salah satu unsur sebagai pusat perhatian sehingga mencapai nilai
artistic. Unsur dari bidang arsitektur adalah Ruang yang merupakan jarak antara
suatu bentuk dengan bentuk lainnya, pada praktek desain dapat dijadikan unsur
untuk memberi efek estetika desain dan dinamika desain grafis. Dalam bentuk
fisiknya pengidentifikasian ruang digolongkan menjadi dua unsur, yaitu obyek
(figure) dan latarbelakang (background).
Pemahaman Desain Grafis dalam Karikatur, Kesenian,
Arsitektur, Sistem
Desain Grafis dalam Karikatur
Dalam sebuah
karikatur, pemanfaatan desain grafis sangat di perlukan untuk membuat sebuah
desain dari karikatur itu sendiri. Karena karikatur sangat memerlukan pemahaman
tantang garis, titik-titik serta pewarnaan yang sesuai agar terlihat seperti
aslinya.Dalam sebuah krikatur, pemanfaatan desain grafis sangat di perlukan
untuk membuat sebuah desain dari karikatur itu sendiri. Karena karikatur sangat
memerlukan pemahaman tantang garis, titik-titik serta pewarnaan yang ssuai agar
terlihat seperti aslinya.Dalam sebuah krikatur, pemanfaatan desain grafis
sangat di perlukan untuk membuat sebuah desain dari karikatur itu sendiri.
Karena karikatur sangat memerlukan pemahaman tantang garis, titik-titik serta
pewarnaan yang sesuai agar terlihat seperti aslinya.
Desain Grafis dalam
Kesenian
Dalam bidang kesenian,
desain sendiri merupakan sebuah seni tersendiri yang di hasilkan melalui
karya-karya para pendesain. Kesenian dan desain sangat berkaitan karena di
setiap aspek desain selalu di kaitkan dengan seni ataupun kesenian. Untuk
pembuatan suatu karya membuat kerangka dalam menggambar gambar 3D.
Desain Grafis dalam Arsitektur
Dalam bidang arsitektur,
desain juga sangat berkaitan. misalkan dalam pembuatan karoserie sebuah
kendaraan dimana desain ersebut di kelola dengan menggunakan teknologi yang
akan membentuk sebuah model atau bentuk dari sebuah bodi, rangka dan mesin
kendaraan atau juga dapat di mislkan dalam pembuatan sebuah bangunan.
Desain Grafis dalam Sistem
Dalam bidang Sistem, desain pada sebuah sistem sangat diperlukan
untuk membuat sebuah letak pada sistem tersebut. Karena sistem membutuhkan
keterampilan dalam merancang sebuah sistem berupa perencanaan, pembuat
sketsa.
Contoh
pemodelan grafis pada Karikatur, Kesenian, Arsitektur dan Sistem
Brosur adalah satu
dari sekian banyak contoh dari penerapan design pemodelan grafis, pada brosur
tersebut diatas terdiri dari kombinasi warna dan gambar yang dibuat semenarik
mungkin agar menarik perhatian orang-orang. Pada brosur diatas juga dibuat
dengan mementingkan tujuan dari pembuatan acara yang akan diadakan.
Sumber:
https://id.wikipedia.org/wiki/Desain
https://id.wikipedia.org/wiki/Desain
https://id.wikipedia.org/wiki/Model
https://id.wikipedia.org/wiki/Grafika
http://eituzed.blogspot.co.id/2014/10/pengertian-prinsip-dan-unsur-desain.html
https://azwarfachmi.wordpress.com/2014/11/09/pengertian-desain-dan-pemodelan-grafis/
https://id.wikipedia.org/wiki/Grafika
http://eituzed.blogspot.co.id/2014/10/pengertian-prinsip-dan-unsur-desain.html
https://azwarfachmi.wordpress.com/2014/11/09/pengertian-desain-dan-pemodelan-grafis/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar